Senin, 04 Januari 2016

tugas


























DAFTAR ISI

       I.            KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH ……..................................1
1.      Pengertian lapora ilmiah …………………………………………..1
2.      Jenis pelaporan ilmiah ………………………................................1
3.      Fungsi pelaporan ilmiah ...............................................................1

    II.            PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH  2
1.      Pendahulian
2.      Jenis - jenis


 III.            RANCANGAN USULAN PENELITIAN














KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH

Pengertian Laporan Ilmiah
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

Dasar Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan
Laporan Ilmiah. Diantaranya : 
            1.      Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
           2.      Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
           3.      Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
           4.       Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
           5.      Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.

Jenis-jenis Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
a.         Laporan Lengkap (Monograf)
-           Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.      
 Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
 Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
 Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
               Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).

b.         Artikel Ilmiah
-           Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.     Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.     Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

c.         Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

Fungsi Laporan Ilmiah
            a.      Laporan penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide spesifik. Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan cukup rinci agar dapat dievaluasi.

b.         Laporan Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.

            c.         Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya.

Macam-macam laporan
a.         Laporan berbentuk formulir isian
Laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan 
dicapai.

b.         Laporan berbentuk surat
Laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan 
panjang surat.

c.         Laporan berbentuk memorandum
Laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering 
digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan 
kerja.

d.         Laporan perkembangan dan keadaan
Laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan 
perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang 
telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.

e.         Laporan berkela
Laporan berkela dibuat secara rutin (harian,mingguan,bulanan,tahunan) misalnya laporan 
keuangan,produksi dan peningkatan prestasi.

f.          Laporan laboratoris/hasil penelitian
Laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan 
dilaboratorium.

g.         Laporan formal/semi formal
Laporan formal ialah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku 
sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal. 

Ciri - Ciri Laporan yang baik
Laporan yang baik mendukung beberapa hal antara lain:
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut
            a. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
            b. Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
                        c. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman          Umum Ejaan Bahasa Indonesia
              Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
            d. Tulisan disusun dengan metode tertentu
            e. Tulisan disusun menurut sistem tertentu
                                    f. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat    sehingga tidak terbuka 
               kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.


                 PROSES PENYUSUNAN KARYA ILMIAH

1.      PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut  biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
 Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu,  menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan  pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
1.      Rumusan Masalah
2.      Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
3.      Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
4.      Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
5.      Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
6.      Tujuan  dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini untuk memaparkan bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Menjelaskan tentang perbedaan antara karya ilmiah dan karya non-ilmiah. Yang mencangkup tahap – tahap pelaksanaan dan cara penulisan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan supaya dapat dikomunikasikan dengan baik pada sasaran serta menunjukan jenis – jenis dari karya atau penulisan ilmiah.
Manfaat penulisan ini supaya pembaca makalah ini dapat bertambah wawasan.
1.      Tinjauan Pustaka
Pembahasan tentang cara penulisan karya ilmiah sudah banyak buku – buku yang ditulis oleh para ahlinya. Pertama pengertian dari karya ilmiah itu sendiri dipaparkan oleh Drs. Abdul Chaer (2011) dalam buku yang berjudul “Ragam Bahasa Ilmiah” namun dalam pembahasannya kurang spesifik dan lebih menekankan pada cara penulisan kutipan.
Hal yang sama oleh Prof.Dr.Mahsun, M.S (2007) dalam bukunya “Metode Penelitian Bahasa”, dalam buku ini lebih banyak pembahasan tentang tahapan – tahapan penelitian disertai dengan contoh.
Sedangkan di buku yang lain oleh Drs. Hermawan Warsito (1992), Pengertian karya ilmiah, cara penulisan karya ilmiah, jenis – jenis karya ilmiah dipaparkan secara komplit. Tetapi pada pembahasannya disajikan secara ringkas serta Dra. Hj. Endang Rumaningsih, M.Hum. (2006), memaparkan hal yang sama dengan Drs. Abdul Chaer (2011).
1.      PEMBAHASAN
1.      Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau pemikiran seseorang tanpa adanya penelitian. Karya non-ilmiah adalah karya yang belum memenuhi persyaratan-persyaratan ilmiah. Perbedaan antara karya ilmiah dan non-ilmiah lebih didasarkan pada pertanggungjawaban ilmiahnya. Sebagai karya hasil penelitian maka di dalam karya ilmiah harus ada beberapa komponen yaitu :
1.      Masalah penelitian
2.      Tujuan penelitian
c    Metode penelitian
1.      Kajian Teori
2.      Objek penelitian, data, dan variabel penelitian
3.      Hasil penelitian
Supaya para pembaca dapat lebih memahami keenam komponen di atas, maka disini akan dijelaskan secara singkat tentang keenam komponen tersebut.
1.      Masalah Penelitian
Berkaitan dengan masalah penelitian, yang dibahas mencakup: hakikat masalah, cara mencari masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah. Sebelum kita melakukan suatu penelitian, pastilah kita harus menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah dapat dipahami atau diartikan sebagai adanya keadaan, kejadian, atau peristiwa yang perlu untuk dipecahkan. Masalah biasanya timbul karena adanya kesenjangan antara yang satu dengan yang lain. Misalnya, antara apa yang seharusnya ada dan apa yang ada dalam kenyataan, mengenai teknologi dan pengetahuan ataupun sesuatu yang lain yang dapat menimbulkan suatu pertanyaan. Maka penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut atau memperkecil kesenjangan yang terjadi.
Kita dapat menemukan suatu masalah dengan cara proaktif mencari dari berbagai sumber bacaan seperti karya ilmiah lain atau jurnal ilmiah, dari pertemuan-pertemuan ilmiah, pernyataan pemegang otoritas, pengamatn sepintas, dan sebagainya.
Seandainya kita telah menemukan masalah yang akan diteliti, maka pertama-tama kita harus menjelaskan mengapa masalah tersebut layak untuk diteliti, dilihat dari segi ilmiah dan segi kegunaan hasil peneliti tersebut.
Selanjutnya, jika masalah tersebut kita teliti maka kita akan menemukan sejumlah masalah yang lebih kecil yang perlu diidentifikasikan dulu. Kemudian dari masalah-masalah yang telah kita identifikasi, kita memilih sebuah masalah yang dianggap paling tepat untuk diteliti sebagai fokus dalam penelitian tersebut. Kita harus membatasi masalah yang kita teliti agar penelitian yang kita lakukan bisa lebih mendalam. Oleh karena itu, masalah yang akan kita teliti haruslah dirumuskan dulu dengan baik.
b.      Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentu mempunyai suatu tujuan. Supaya penelitian tersebut dapat terarah sesuai dengan masalahnya, maka tujuan penelitian itu harus sejalan dengan rumusan masalahnya.
Di sini perlu disinggung, bahwa judul penelitian sebaiknya sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian agar mempermudah para pembaca dalam memahaminya.
1.      Metode penelitian
Metode penelitian dapat diartikan sebagai jalan atau cara untuk memecahkan masalah. Metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, maka ada dua cara untuk melakukan metode penelitian.
Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan bantuan analisis statistik, dan untuk membuat generalisasi dari sampel yang diangkat dari populasi. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan data-data yang ditemukan dari sebuah objek penelitian. Kalau penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis, maka penelitian kualitatif bertujuan menemukan atau menyusun “teori-teori” baru dari data-data penelitian yang digunakan.
Selain penelitian kuantitatif dan kualitatif, ada satu lagi penelitian yang disebut dengan action research. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa siklus, biasanya digunakan untuk meningkatkan hasil belajar atau hasil suatu produk. Setiap siklus akan menghasilkan satu hipotesis yang akan digunakan untuk siklus selanjutnya. Kekurangan pada siklus pertama akan diperbaiki oleh siklus selanjutnya, begitu seterusnya sampai siklus yang terakhir dan didapatkan hasil yang dianggap memuaskan.
1.      Kajian Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan dan tujuan penelitian ditetapkan, maka harus dilanjutkan dengan kajian teori yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Kajian teori dapat diambil dari berbagai sumber, dari buku, jurnal, atau karangan ilmiah yang ada. Penelitian yang bersifat kuantitatif harus benar-benar mengkaji teori-teori yang ada lalu merumuskan konsep pikiran dari teori-teori tersebut, serta merumuskan hipotesis yang akan diuji berdasarkan data yang akan dikumpulkan.
Sedangkan dalam penelitian yang bersifat kualitatif kajian teori dikumpulkan sedikit demi sedikit. Data yang baru terkumpul langsung dianalisis, dijelaskan berdasarkan kerangka pikir yang telah ditetapkan.
e.       Objek penelitian, data, dan variabel penelitian
Dalam penelitian kuantitatif objek penelitiannya disebut populasi, tetapi tidak seluruh populasi yang diteliti, melainkan hanya sampel (percontoh) dari populasi itu. Namun, hasil penelitian terhadap sampel itu kemudian digeneralisasikan sebagai hasil dari populasi itu. Sampel biasanya diambil sekian persen dari populasi, tergantung dari besarnya populasi itu.
Dalam penelitian kualitatif, besarnya objek yang diteliti tidak berdasarkan pada sampel, melainkan pada jumlah yang dianggap memadai atau mencukupi, sampai tujuan yang ingin diketahui dianggap telah tercapai.
Dalam penelitian kuantitatif berupa angka-angka nilai, kemudian akan dianalisis dengan bantuan statistik. Sedangkan penelitian kualitatif berupa hal, keadaa, kejadian, dan sebagainya.
Perlu dijelaskan bahwa objek penelitian tidak sama dengan data penelitian. Dalam penelitian kuantitatif ada istilah variabel penelitian. Yang dimaksud dengan variabel penelitian itu adalah sama hal dengan yang diteliti. Umpamanya, kalau judulnya adalah korelasi, antara kemampuan membaca dengan kemampuan menulis, maka variabelnya adalah kemampuan membaca dan menulis. Salah satu diantaranya dijadikan variabel bebas dan yang lain dijadikan variabel terikat.
f.       Hasil Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, hasil penelitiannya berupa hasil perhitungan statistik terhadap variabel-variabel yang diteliti, lalu hasil perhitungan statistik ini dijadikan dasar untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Dalam penelitian kualitatif, hasil penelitiannya berupa penjelasan terhadap data-data yang ditemukan.
Berdasarkan hasil penelitian itu, kemudian ditarik suatu kesimpulan dan berdasarkan kesimpulan, ditarik saran-saran untuk penelitian lebih lanjut.
1.      Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.
1.      Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
·         Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
·         Halaman Pengesahan
Berisi persetujuan dari pembimbing atau lembaga yang bersangkutan.
·         Kata Pengantar
Menguraikan dengan singkat alasan dan tujuan penyusunan laporan penelitian, dan ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
·         Halaman Abstrak
Berisi masalah pokok pada skripsi atau disertasi. Pada makalah, tidak memerlukan halaman ini.
·         Daftar Isi
Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi pokok laporan, sehingga harus mencantumkan dengan jelas urutan bab dan sub-bab, serta seluruh lampiran yang ada dengan nomor halaman masing-masing.
·         Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.
2.      Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
·         Pendahuluan
Memaparkan:  latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
·         Landasan teori
Berisi: uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis.
·         Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
·         Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
3.      Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
v  Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
v  Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.
v  Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.
1.      Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik
Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :
1.      Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.
2.      Pola berfikir deduktif – induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola  berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang khusus.
Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada  fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum.
Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3.      Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
·         Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
·         Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
·         Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
1.      Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang lain,baik langsung maupun tidak langsung.Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
1.      Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya(baik kata,ejaan,maupun tanda bacanya).Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain.Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek.Kutipan langsung panjang,ditulis lebih darti tiga baris,ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan spasi.Baris pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri,baris berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lbih dari tiga baris,dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik(“…”) dan tanpa perubahan spasi.
1.      Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku.
2.      Catatan Kaki
Yang dimaksud dengan catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman tulisan yang bersangkutan.Catatan kaki sebetulnya bukan untuk mengetahui sumber kutipan,tetapi untuk memberi penjelasan mengenai sesuatu yang berada diluar pokok pembicaraan,yang perlu diketahui untuk memahami pokok pembicaraan lebih jauh.Sumber catatan kaki dapat berasal dari:buku,majalah,jurnal,makalah,surat kabar maupun pernyataan langsung.Cara penulisanya dengan mencantumkan nama pengarang,judul tulisan,kota dan nama penerbit,tahun terbit serta halaman kutipan.Penulisan sumber kutipan yang muncul berulang kali dapat disingkat dengan beberapa istilah,seperti:ibid.,op.cit.,danloc.ci.
3.      Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber  bacaan yang digunakan dalam penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.
1.      Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah
Dilihat dari bobot dan kedalaman analisisnya bisa dibedakan adanya beberapa karangan ilmiah, yaitu karya tulis, makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan hasil penelitian. Pada prinsipnya semua karangan ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut.
1)      Karya Tulis
Karya tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberikan kepada siswa sekolah menengah mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran. Di dalamnya terdapat komponen masalah, tujuan penulisan, pembahasan, dan kesimpulan. Panjangnya kurang lebih sepuluh halaman ketikan dua spasi pada “kertas ukuran A4”.
2)      Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam seminar atau simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik satu setengah spasi pada kertas ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar pustaka.
Makalah juga harus disusun berdasarkan hasil penelitian, entah penelitian lapangan maupun penelitian pustaka. Jadi, semua komponen penelitian ada tercakup di dalamnya. Namun, format susunannya tidak perlu formal seperti pada skripsi, tesis, dan disertasi. Abstrak yang diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan, masalah penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari abstrak itu.
Kemajuan teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah membacakan makalahnya melainkan hanya menjelaskan makalah dari power point yang ditayangkan.
3)      Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas akhir pada pendidikan strata satu (S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari sebuah karya tulis. Semua komponen penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1 harus jelas tampak dalam sebuah skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau karya tulis tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu pertemuan ilmiah, maka skripsi diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.


4)      Tesis

Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata dua. Isinya merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program studi yang diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu sidang ujian tesis.
Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80 halaman.
5)      Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata tiga. Isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari bidang ilmu yang diteliti. Penekanan pada aspek filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga. Mengapa? Karena induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan disertasi dikatakan pengetahuannya telah sampai pada tingkat filsafat. Maka itu, di Inggris atau di negara lain, mereka yang telah lulus dalam pendidikan strata tiga diberi gelar Ph.D (=Philosophy Degree). Artinya, telah mencapai derajat filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut,  penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi minimal 250 halaman.
6)      Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian dilakukan. Laporan penelitian juga berisi komponen masalah, metode penelitian, objek penelitian, instrumen penelitian, hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan sesuatu yang lain berdasarkan hasil penelitian itu.

III.   PENUTUP


1.      Analisis
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah digunakan untuk melaporkan atau  mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiah, yang dilakukan dalam suatu penelitian ilmiah. Karya ilmiah dan non-ilmiah sangatlah berbeda, karya ilmiah ditulis berdasarkan fakta atau data – data yang diperoleh melalui tahap penelitian sedangkan karya non–ilmiah, merupakan suatu bentuk karangan dari hasil pemikiran atau imajinasi seseorang yang terkadang tidak masul akal (khayal).
Karya ilmiah harus disajikan dalam bahasa ilmiah, yang antara lain memiliki ciri :
1)   Bersifat lugas artinya, apa yang mau diutarakan, dikatakan saja secara langsung, apa adanya.
2)    Mematuhi kaidah – kaidah gramatika artinya kalimat – kalimat dan paragraf  sesuai dengan kaidah tata bahasa.
3)   Efektivitas kalimatnya terpenuhi.
4)   Kosakata yang digunakan selain kalimat efektif juga menggunakan kaidah pemilihan kata (diksi).
5)   Kalimat – kalimatnya bebas dari ambiguitas.
6)   Bebas dari makna kias atau  figura bahasa.
7)   Mematuhi persyaratan penalaran.
8)   Mematuhi atau menerapakan kaidah – kaidah EYD.
Jika, penulisan karya ilmiah memenuhi setidaknya delapan kriteria tersebut, maka besar kemungkinan penyampaian atau tujuan akhir dari tahapan penelitian dapat tercapai, yaitu mengkomunikasikan atau menginformasikan pada pembaca.
1.      Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:
–       Objektif
–       Pola berfikir deduktif – induktif
–       Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
–       Karya tulis
–       Makalah
–       Skripsi
–       Thesis
–       Disertasi
–       Laporan hasil peneliti














Rancangan Usulan Penelitian

GUNA RANCANGAN USULAN PENELITIAN
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya
 a.   Skripsi
b.   Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
                        c.    Karangan ilmiah
                        d.   Tesis magister/disertasi doktor
                        e.    Laporan proyek

Bobot dan mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai dari 6 aspek
·         Aktualitas masalah
Masalah yang diformulasikan haruslah masalah yang masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari perhatian para ahli untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya
·         Relevansi manfaat praktis
Jawaban masalah yang dikemukakan bernilai prakktis, sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau masyarakat luas. Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya menarik perhatian dan beralasan kuat
·         Metodologi penelitian akurat
bObot mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian, instrumentasi dan pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah
·         Orisinalitas penelitian
Penelitian disebut orisinal bila bahan dan atau metode yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu juga digolongkan penelitian orisinal

·         Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan
Penelitian yang bersipat integratif dan konprehensif yaitu penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan menyeluruh

·         Sistematika penyusunan karya tulis
Ketajaman logika (way of thinking) dan urutan serta kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul dikomunikasikan secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek, sedemikian sehingga kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka komunikasi yang dibuat akan lebih epektiif

rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulanpenelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.
RANCANGAN USULAN PENELITIAN Terdiri Dari 3 Bagian Pokok
Rancangan usulan penelitian  sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1.      Bagian Awal
1.      Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll)
1.      Identitas penyusun rancangan.
Diahului dengan kata oleh lalu ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting
1.      Tanggal pengajuan rancangan
Didahului dengan kalimat “ diajukan kepada ….., pada tanggal….

1.      Bagian Utama
Bagian utama meliputi :

1.      Perumusan masalah

Berisi tengtang penjelasan mengapa masalah yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan lain. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :

1.      Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitianuntuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
2.      Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
3.      Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
1.      Tujuan dan kegunaan penelitian.
Secaa eksklusif dan spesifik harus diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil penelitian yang diharapkan.
1.      Kerangka pemikiran teoritis.
Dalam bagian ini dikemukakan tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok permasalahan”nya.  Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah
1.      Hipotesis kerja
Tidak semua penelitian memiliki hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau “kalimat deklaratif”
1.      Metode penelitian.
Dalam metode penelitian disebutkan beberapa maslah, yaitu :
1.      Penentuan subjek penelitian, penentuan sampel yang akan dugunakan, penentuan ‘ sampling design’  yang akan dipakai, dan teknik pengambilan sampel
2.      Metode pengumpulan data, alat pengukuran, dan cara pengukuran semuannya ditulis secara jelas
3.      Bahan yang akan dipakai (bahan kimia, obat-obatan dan sebagainya) perlu disebutkan spesipikasinya dan pabrik yang mengeluarkan jika ada, bila bahan berupa hewan disebutkan ras, jenisnya dan asalnya dan sedemikian juga jika bahannya adalah tumbuhan
4.      Dalam bagian ini perlu disebutkan alat perlengkapan untuk laboratoeium atau untuk lapangan yang aka dipakai
5.      Teknik atau model analisis (statistik) yang akan dipakai dan perlu dijelaskan mengapa memakai metode statistik tersebut
6.      Jika perlu disertakan rancangan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan menggunakan hipotesis nihil

1.      Jadwal penelitian.
 Dalam bagian ini perlu pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi berdasarkan tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1.      Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
2.      Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
3.      Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.

1.      III.             Bagian Akhir
1.      Daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancanganusulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian. Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
1.      Untuk buku :
1.      Nama penulis
2.      Untuk jurnal :
3.      Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
4.      Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.
    1. Tahun penerbitan
3.      Judul buku
4.      editor
5.      jilid ke-
6.      nama penerbit
7.      Tempat penerbitan.
8.       halaman
1.      Nama penulis
2.      Tahun penerbitan
3.      Judul tulisan
4.      Nama jurnal
5.      Jilid ( dan nomor )
6.      Halaman.
1.      Rencana anggaran
Berisi antara lain
1.      Upah dan honorarium untuk semua staff
2.      Peralataan, mencakup semua alat yang berguna selama penelitian dan dijelaskan alat-alat apa yang akan habis pakai serta dijelaskaan jumlah biaya yang diperlukan
3.      Bahan habis pakai, termasuk kerrtas dan alat perkantoran yang akan habis pakai
4.      Perjalan, mencakup biaya transportasi dan biaya hidup sehari-hari, biaya itu dirinci per hari
5.      Biaya sewa (rent), mungkin dipelukan jika proyek berlangsung lama dan memerlukan sewa gedung dan peralatan yang harganya mahal
6.      Pengeluaran tak terduga, yang mencakup biaya yang tidak termasuk dalam bagian di atas, misalnya biaya telepon, fotokopi, atau biaya pengeluaran tak terduga karena staff kecelakaan dan lain-lain, biaya ini biasanya tidak boleh lebih dari 10 % dari jumlah yang di atas
3.      Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
1.      Nama lengkap dan derajat akademik
2.      Tempat dan tanggal lahir
3.      Pangkat dan jabatan
4.      Riwayat pendidikan tinggi
5.      Karya ilmiah
6.      Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
7.      Penghargaan ilmiah, bila ada.
IV. BAHAN DAN FORMAT
1.      Bahan
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi ditulis pada kertas HVS 80, ukuran A4, dengan mempergunakan warna hitam.
Tabel dan gambar, jika ada, disajikan pada kertas yang sama.
Penyajian Naskah
1.      Pengetikan
1.      Rancangan usulan penelitian untuk disertasi diketik dengan jarak 1,5 spasi.
2.      Huruf yang digunakan huruf Times New Romans ukuran 12 point, 10 ketukan tiap inci.
3.      Untuk seluruh naskah dipergunakan tipe huruf yang sama.
4.      Lambang, huruf atau tanda yang tidak dapat dibuat dengan mesin tulis ditulis dengan rapi menggunakan tinta hitam. Kata asing ditulis dengan huruf Italic.
5.      Huruf kursif diganti dengan huruf biasa dengan diberi garis dibawahnya.
6.      Alenia baru diberi indensi (masuk) 5 ketukan.
1.      Jarak Tepi
Ketikan terletak :
1.      Dari tepi atas : 4 cm
2.      Dari tepi bawah : 3 cm
3.      Dari tepi kiri : 4 cm
4.      Dari tepi kanan : 3 cm
1.      Nomor Halaman
Halaman naskah rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan rujukannya diberi nomor urut dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1. Semua nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi atas.
1.      Tabel dan Gambar
1.      Tabel dan gambar diberi nomor dengan angka Arab.
1.      Tabel harus diketik dengan menggunakan tipe huruf yang sama dengan yang digunakan untuk mengetik keseluruhan naskah. Dalam hal pengetikan dilakukan dengan mesin tulis IBM atau sejenisnya, harus dipergunakan kepala mesin tulis yang sama. Bila pengetikan tidak mungkin, seperti misalnya lambang, huruf Yunani, penulisan hendaklah dilakukan dengan menggunakan tinta hitam.

1.      Berbagai Tingkatan Judul
Berbagai tingkatan judul ditulis dengan cara sebagai berikut :
1.      Judul diketik dengan huruf kapital semua pada halaman baru dengan jarak 5 cm dari tepi atas dan dengan jarak yang seimbang dari tepi kiri dan kanan.
2.      Sub judul huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital, diletakkan seimbang dari tepi kiri dan kanan dan diberi garis bawah.
3.      Anak Sub judul ditulis mulai dari tepi sebelah kiri, huruf pertamanya diketik dengan huruf kapital dan diberi garis bawah.
4.      Judul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada c, diikuti oleh kalimat berikutnya.
1.      Rujukan dan Kutipan
Semua sumber pustaka yang dikutip (secara langsung atau tidak) dan dijadikan rujukan harus disebutkan. Cara menyebutkan sumber itu antara lain dengan menuliskan di dalam kurung : nama pengarang, tahun publikasi dan (kalau perlu) halaman yang dikutip atau yang dijadikan rujukan, kecuali kalau ada ketentuan lain menurut kebiasaan dalam suatu bidang ilmu tertentu. Jumlah halaman rancangan usulan penelitian berkisar antara 15 – 20 halaman.
https://cindyhernawan7.wordpress.com/2015/05/15/makalah-proses-penyusunan-karya-ilmiah/